Singkatnya, rumus vlookup digunakan untuk mencari data atau kata kunci tertentu secara vertical atau menurun ke bawah. Sedangkan rumus hlookup digunakan untuk mencari data atau kata kunci tertentu secara horizontal atau ke samping kanan.
Bagaimana cara pakai rumus VLOOKUP?
Contoh Penggunaan Rumus VLOOKUP
Ketikkan =VLOOKUP( pada kolom Gaji Tabel B.
Klik kolom Golongan karyawan yang akan diisi gajinya dan tambahkan tanda ;. Jadi di kolom H2, akan terlihat rumus VLOOKUP menjadi =VLOOKUP(G2;
Blok data yang ada pada tabel A.
Gunakan HLOOKUP jika nilai perbandingan terletak di sebuah baris di bagian atas tabel data, dan Anda ingin mencari ke beberapa baris tertentu di bawahnya. Gunakan VLOOKUP jika nilai perbandingan terletak di kolom sebelah kiri data yang ingin dicari. Huruf H pada HLOOKUP merupakan singkatan dari "Horizontal."
Pencarian data di dalam lembar kerja dapat dilakukan dengan menggunakan
fungsi. Pada saat kalian mencari data, ada dua kemungkinan yang dapat
diperoleh, yaitu data yang dicari ditemukan (kondisi benar atau TRUE) atau
data yang dicari tidak ditemukan (kondisi salah atau FALSE). Fungsi yang
dapat digunakan terdiri atas dua kelompok, yaitu: fungsi lookup dan fungsi
reference.
Look up artinya mendapatkan data tentang sesuatu. Vlookup dipakai jika range data disusun secara
vertikal, sedangkan Hlookup dipakai jika range data disusun secara horizontal.
Reference artinya mengacu pada sesuatu. Fungsi Reference terdiri atas
match, index, dan choose.
Range data yang digunakan dalam pencarian data dapat berupa tabel satu
dimensi atau tabel dua dimensi. Tabel satu dimensi adalah tabel data yang
disimpan dalam satu kolom saja. Tabel dua dimensi adalah tabel data yang
disimpan dalam beberapa kolom
1. Pencarian Data dengan Fungsi Lookup
Lookup adalah fungsi yang disediakan aplikasi lembar kerja, dalam hal ni
adalah MS Excel untuk mencari suatu data dalam sebuah range.
2. Pencarian Data dengan Fungsi Reference
Reference adalah fungsi untuk mengacu suatu lokasi data di dalam suatu
range. Gambar 6.8 berikut ini mengilustrasikan pencarian dengan berbagai
fungsi yang akan dipelajari yaitu fungsi match, index, dan choose.
B. Visualisasi Data
Data yang disusun dalam bentuk tabel dapat ditampilkan dalam bentuk
grafik atau chart. Inilah yang disebut dengan visualisasi data. Visualisasi data
memudahkan untuk memahami makna data yang ada, biasanya kegiatan ini
disebut dengan analisis data.
Setiap jenis chart mempunyai kegunaan yang berbeda dari chart lainnya
dalam visualisasi data. Di dalam Ms Excel, terdapat beberapa jenis charts untuk
visualisasi data, seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Panduan untuk membuat chart yang baik seperti berikut.
1. Tentukan jenis chart yang tepat sesuai dengan keperluan seperti catatan
pada tabel di atas.
2. Perhatikan apakah chart hanya untuk satu kelompok data, atau untuk
beberapa kelompok data. Jika untuk beberapa kelompok data, kalian
perlu menuliskan legenda (legend) untuk setiap kelompok data. Legend
harus bermakna sesuai dengan datanya.
3. Lengkapi chart dengan grafik (title), label sumbu x dan sumbu y (axislabel), atau label yang bermakna.
4. Pada tabel berikut diberikan beberapa tips untuk setiap jenis chart.
C. Peringkasan Data
Pada umumnya, data yang akan dikelola itu berjumlah banyak dan sulit untuk
dipahami secara langsung. Dengan melakukan peringkasan data, kalian
dapat melihat gambaran secara umum dari data yang dimiliki sehingga
analisis data dapat dilakukan dengan lebih baik. Ada beberapa cara untuk
melakukan peringkasan data, antara lain menggunakan (1) fungsi kalkulasi
data berkondisi, SUMIFS dan COUNTIFS; (2) pivot tables; dan (3) tables
otomatis dari perangkat pengolah data.